Saturday, August 24, 2013

Reklamasi pantai itu perlukah ?



          

              Rencana Pemerintah Daerah Bali melakukkan reklamasi untuk mengembangkan objek wisata baru yang terintegrasi di kawasan Tanjung Benua perlu dikaji lebih lanjut. Hal ini bila tidak memperhatikan dampak lingkungannya dapat mengakibatkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan yang luar biasa. Alasan yang dikemukakan untuk meningkatkan penghasilan daerah, masyarakat dan menjadi objek wisata yang terintegrasi itu harus dilihat seberapa besar manfaatnya dibandingkan resiko yang akan ditimbulkan.
            Disatu sisi objek wisata yang ada di Bali sudah cukup banyak apa masih perlu mengembangkan objek wisataa buatan seperti itu. Dari segi ekonomi kita bisa lihat objek wisata itu mungkin bisa meningkatkan pendapatan daerah tapi seberapa besar buat masyarakat langsung?. Jika itu hanya dikembangkan oleh Perusahaan tertentu hanya akan memperkaya orang tertentu bukan masyarakat sekitar hal ini mirip supermarket vs pasar tradisional. Hanya pemilik modal yang makin kaya sedangkan masyarakat akan jadi penonton saja.
            Reklamasi pantai sangat berdampak pada keseimbangan lingkungan yang ada. Pada prinsipnya air itu mengalir dari daerah tinggi ke rendah. Kita tentu masih ingat bagaimana proyek reklamasi Pulau Serangan yang sampai saat ini mangkrak. Dampaknya secara langsung dapat kita lihat nelayan disana kesulitan mendapatkan ikan, hutan mangrove penjaga perbatasan pantai rusak dan yang paling parah adalah abrasi di Pantai Lebih dan sekitarnya. Siapa yang bertanggung jawab atas abrasi di Pantai Lebih ?. Mereka yang melakukan reklamasi di Serangan sama sekali cuci tangan karena berpikir bukan tanggung jawabnya apalagi lokasinya jauh.
                Lantas bagaimana dengan Tanjung Benua kalau dilakukan reklamasi di daerah itu, air laut akan dibuang kemana kelebihannya ?. Kemungkinan kawasan sanur, padang galak dan sekitarnya yang akan kena dampaknya. Selanjutnya siapa yang akan dimintai tanggung jawab kalau air sudah meluap karena ulah kegiatan di daerah yang jauh ?. Semua pasti akan menyalahkan alam dengan berlindung dibalik isu global warming yang menyebabkan salju di kutub meleleh.
            Kita tentu tidak perlu jauh-jauh mencari contoh. Beberapa daerah di Indonesia sebenarnya sudah mengalami abrasi karena proyek reklamasi pantainya. Misalnya reklamasi Pantura, Jakarta yang digunakan untuk pusat niaga. Justru berdampak pada potensi banjir di kawasan tersebut, air sungai yang semestinya mengalir ke laut justru terhalang hingga mempercepat terjadinya banjir dan juga kerusakan mangrove penjaga kawasan pantai tersebut. Begitu juga kejadian reklamasi Pantai Dadap dan Teluk Lampung, Kota Manado.
            Melihat pengalaman sebelumnya tindakan reklamasi perlu dikaji secara komprehensif karena dampaknya sangat banyak dapat mengakibatkan perubahan ekosistem mulai dari pola arus, sedimentasi pantai, kerusakan biota laut, abrasi, dan sebagainya. Disamping itu juga berdampak pada penghasilan nelayan sekitar karena populasi ikan yang akan menjadi menurun. Persoalan lingkungan, sosial, ekonomi dan hukum layak mendapat pertimbangan.
            Perusakan hutan mangrove selain merusak biota laut dan tempat perindukan burung juga dapat meningkatkan jumlah vektor nyamuk anopheles penular malaria. Selama ini kasus malaria di Bali sudah menurun namun mungkin juga dengan rusaknya mangrove dan daerah rawa nyamuk tersebut bertambah jumlahnya hingga menyebabkan kasus malaria meningkat. Kajian faktor kesehatan masyarakat juga perlu dilakukan. Pembukaan hutan mangrove menjadi pemukiman penduduk telah terbukti meningkatkan kasus malaria di beberapa lokasi.

Apa perlu reklamasi ?
            Reklamasi bisa dilakukan kalau memenuhi beberapa unsure yakni secara hukum dan peraturan, menfaat pada lingkungan, dukungan sosial-budaya masyarakat dan peningkatan ekonomi. Faktor dampak lingkungan yang akan timbul saat dan setelah pembangunan dilakukan perlu bukan saja dikaji tetapi dibuatkan upaya pengendalian dampaknya. Agar jangan sampai merusak tatanan alam yang sudah ada dan mencemari lingkungan sekitar.
            Pembangunan objek wisata terpadu di tanjung benua sebenarnya tidaklah urgen. Hal ini kenapa ? karena daerah itu adalah objek wisata yang sudah maju dan jalannya sempit sehingga daya dukung untuk dikembangkan justru membuat kemacetan baru. Walaupun ada jalan laying namun kalau di sana macet maka otomatis juga akan macet merembet.
            Alangkah baiknya membangun objek wisata pada daerah lainnya yang masih perlu mendapat dukungan dan PAD kabupatennya masih kecil seperti Karangasem, Negara, Singaraja, Klungkung, Tabanan, Bangli. Daerah itu memiliki lahan yang masih kosong sehingga tepat bila dibuatkan objek wisata terpadu. Bagaimanapun itu kembali kepada masyarakat kita pro-kontra akan selalu ada namun pembangunan ini janganlah sampai merusak alam karena akan berdampak kedepan yang luar biasa.

Sunday, July 21, 2013

TAJ MAHAL LAMBANG CINTA DAN KESETIAAN



Kali ini saya akan menceritakan perjalanan menuju Taj Mahal salah satu keajaiban dunia yang begitu mempesona. Perjalanan dari New Delhi ke Agra saya lalui dengan menggunakan kereta sekitar 2 jam sebaiknya ambil kereta express yang langsung menuju ke Agra sebab kalau yang murahan bisa 4 jam dan tidak nyaman. Saya berangkatnya pagi sekitar jam 6 jadi jam 8 sudah sampai di Agra. Sampai di stasiun Agra saya menyewa kendaraan yang akan mengantar kita mengelilingi objek wisata di Agra tawar-menawar mereka minta 800 rupe.
Agra adalah sebuah kota kuno di Sungai Yamuna di India, berada dalam negara bagian Uttar Pradesh. Dia memiliki peranan penting sebagai ibu kota Kerajaan Mughal dari 1526 sampai 1658 dan menjadi tujuan wisatawan karena bangunan zaman-Mughal yang luar biasa, terutama Taj Mahal.
Sesampai di Agra saya langsung menuju Taj Mahal yang terkenal itu. Wah ternyata tiket foreign dan lokal beda jauh. Kita dari Indonesia mesti bayar 750 sedang orang lokal 10 rupee so hitung-hitung  nyumbang sama India saya bayar saja.
Gerbang Taj Mahal

Begitu memasuki gerbang Taj Mahal kita akan dibuat terpesona karena besarnya dan ukiran yang khas. Tāj Mahal (adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shāh Jahān, seorang muslimk istri Persianya Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal. Shah Jahan, kaisar dari Kekaisaran Mughal memiliki kekayaan yang besar selama masa kejayaannya. Pada 1631 istri ketiganya dan merupakan istri yang paling dicintainya wafat sewaktu melahirkan putrinya Gauhara Begum, anak ke-14 mereka. Untuk mengenang Mumtaz Mahal dibangunlah gedung ini.
Gambar taj mahal 

Foto dengan taj mahal 

Dari kejauhan kita bisa melihat bagaimana megahnya bangunan ini ada taman dan kolam air begitu mempesona tidak lupa juga narsis fotoan. Banguanan ini begitu sempurna jika dibandingkan saat itu tahun 1600 an bangunan ini pasti sungguh luar biasa. kubah dan menara yang di buat dari marmer putih, serta seni mozak yang indah. Dibuat dengan hiasan sebanyak 43 jenis batu permata, termasuknya yaitu berlian, jed, kristal, topaz dan nilam telah digunakan untuk memperindah Taj Mahal.
Di dalam Taj Mahal terdapat makam raja dan ratunya sayangnya didalam tidak boleh di foto. Taj Mahal dibangun dengan simetris dan makam Mumtaz Mahal berada tepat di tengah bangunan Taj Mahal. Satu-satunya yang tidak simetris adalah makam Shah Jahan yang terletak disebelah makam Mumtaz Mahal karena makam ini tidak ada dalam rencana awal pembangunan.
Foto ukiran batu permata taj mahal 



ada beberapa lokasi di seputaran Agra yang layak di kunjungi karena saling berkaitan dengan sejarahnya salah satunya adalah istana raja namanya red port memang karena warnanya merah dan hampir semua istana menggunakan bata merah.
gambar red port
 

Thursday, July 11, 2013

Perjalanan Ke India Part I







Saat ini saya mendapatkan kesempatan untuk pelatihan Field Epidemiology Training Program (FETP) di Delhi, India selama 3 bulan. Waktu yang lumayan lama karena harus meninggalkan keluarga he….saya berangkat dari Bali menuju Singapore sekitar 2,5 jam karena mesti transit disini dulu kemudian barulah menuju India selama 5,5 jam jadi total 8 jam perjalanan. Pesawat yang saya pakai Singapore airline, pesawatnya besar dan pelayanannya bagus karena dapat fasilitas makan pula. Saya ketemu teman dari Jakarta di Singapore karena sudah janjian sebelumnya,  ada 2 orang dari Depkes Indonesia.
            Sampai di Bandara Delhi cukup besar juga standar internasional airport lah disini pemeriksaanya tidak ketat tinggal periksa passport dan visa bisa lanjut lagi. Sampai pintu keluar kita pesan taxi di counter resmi lho berharap dapat yang ok lah tanya harga sekitar 400 rupee (1 rupe = 200) kita kalkulasi 80.000 wah gak mahal boleh nih karena jaraknya sekitar 30 km dari bandara hotel tempat kita menginap. Sampai di luar kita masuk ke taxinya ternyata ada yang menanyakan karcis kita dia bilang “this is non AC, do you want AC ?” wah mulai mikir saya. Karena mereka minta harga yang beda lagi. Saya ngotot minta harga tetap saja sesuai karcis.
            Wah ternyata taxi disini beda dengan kita punya mereka kelasnya masih rendah. Taxi mereka sediakan kebanyakan mobil macam karimun disini namanya Wagon tapi yang kita naiki sekelas mobil carry tanpa AC pula karena pakai AC alami aja deh. Sampai di India kita sudah malam jam 23.00 kalau di Bali sudah jam 1.30 selang 2,5 jam. Selama perjalanan sekilas malam itu tampak jalanan disini besar-besar. Selanjutnya tibalah kita di Hotel yang disediakan fasilitator kita disini.
            Next day, kita datang kesini sebenarnya tanpa modal bahasa Indi Cuma bahasa inggris jadi tidak ada persiapan untuk bahasa Indi. India kan dahulu pernah di Jajah Inggris jadi mereka sebagian mengerti bahasa inggris. Pelatihan hari pertama di National Communicable Diseases Control (NCDC) semacam P2PL Depkes RI gedungnya masih lama seperti Indonesia tahun 1980 sempat saya berpikir apa ini gedung punya sejarah jadi tidak boleh dibongkar yah ???. Kami pelatihan di ruang sidang, ada kursi dan meja berbentuk melingkar. Ada juga disediakan fasilitas komputer namun masih lama juga karena harddisk masih bentuk box di belakang. Hal yang paling penting bagi kita wifi ternyata tidak disediakan “parah”. Apa karena mereka ingin kita serius belajar gak hanya FB aja kale yah he….syukurnya di hotel disediakan fasilitas wifi gratis jadi masih bisa online dengan BB, FB, twiter, what’s up dan sebagainya wakakakakkakaka.
            Hal yang manarik disini adalah system transportasi mereka, bisa di bilang kalah Indonesia. Mereka membuat jalanan kota khususnya sudah lebar-lebar dan sub way (kereta bawah tanah) itu sudah selesai dibangun namanya Metro stasiun biayanya murah, cepat pula. Dengan menaiki metro kita bisa dengan cepat menuju tempat yang akan dikunjungi khususnya sekitaran kota. Kata orang Indonesia yang bekerja disini dia bilang pembangunan subway dan monoreln Jakarta berbarengan tapi disini sudah selesai di Jakarta masih belum.
            Kendaraan yang biasa kita pakai adalah oto semacam bajai karena biaya lebih murah he… menghemat pengeluaran kita. India terkenal dengan prinsip Swadhesi mereka berdiri dengan kaki sendiri sehingga cenderung mereka sederhana dan tertutup dengan produk luar. Tetapi itu dulu karena sejak tahun 2006 perubahan India cukup signifikan. Produk dari cina membanjiri pasaran jumlah peduduknya 1 milyar bayangkan saja jual produk murah tapi laku banyak kan untungnya gede tuh dari pada jual mahal tapi laku sedikit. Kendaraan di India juga sudah beraneka ragam kebanyakan dari jepang semacam Suzuki, Toyota, Mitsubishi dan lainnya dan kendaraan pribadi kebanyakan city car. Hal yang beda adalah sebagian besar kendaraan disini lecet-lecet bekas goresan. Kemungkinan karena mereka tidak disiplin bawa kendaraan jadi sering serempetan lecet deh.
Di Kota Delhi banyak terdapat museum juga mungkin termasuk heritage city, bahkan beberapa bangunan di Kota masih sangat terkesan lama miriplah kayak Bandung yang melestarikan bangunan warisan penjajah. Kepadatan penduduknya wow sangat padat bahkan lebih banyak dari Jakarta. Transportasi umum mereka sudah cukup bagus perkembangannya Cuma disiplinnya aja yang kurang kalau di jalan. Suara bel kendaraan bisa kita nikmati setiap saat tin…tin….tin….
            Soal makanannya India cukup khas karena mereka masak menggunakan rempah-rempah kalau tidak biasa dengan lidah kita jadi gak enak deh….. selama seminggu disini seringan menikmati Chinese food kebetulan rumah makannya sebelah hotel. Tapi Siangnya biasanya coba makanan India tapi belum familiar sama nih lidah. Bahkan lebih enak makan siang dengan roti dan selai dari pada itu wakakakakka dasar lidah indo.
            Tunggu cerita selanjutnya yah  

Wednesday, June 12, 2013

Surveilan Epidemiologi

 
PENGERTIAN SURVEILANS DAN EPIDEMIOLOGI
Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
Ada beberapa definisi surveilans, diantaranya adalah :
Menurut The Centers for Disease Control, surveilans kesehatan masyarakat adalah :
The ongoing systematic collection, analysis and interpretation of health data essential to the planning, implementation, and evaluation of public health practice, closely integrated with the timely dissemination of these data to those who need to know. The final link of the surveillance chain is the application of these data to prevention and control
Menurut Karyadi (1994), surveilans epidemiologi adalah :
“Pengumpulan data epidemiologi yang akan digunakan sebagai dasar dari kegiatan-kegiatan dalam bidang penanggulangan penyakit, yaitu :
1. Perencanaan program pemberantasan penyakit. Mengenal epidemiologi penyakit berarti mengenal masalah yang kita hadapi. Dengan demikian suatu perencanaan program dapat diharapkan akan berhasil dengan baik.
2. Evaluasi program pemberantasan penyakit. Bila kita tahu keadaan penyakit sebelum ada program pemberantasannya dan kita menentukan keadaan penyakit setelah program ini, maka kita dapat mengukur dengan angka-angka keberhasilan dari program pemberantasan penyakit tersebut.
3. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)/ wabah. Suatu sistem surveilans yang efektif harus peka terhadap perubahan-perubahan pola penyakit di suatu daerah tertentu. Setiap kecenderungan peningkatan insidens, perlu secepatnya dapat diperkirakan dan setiap KLB secepatnya dapat diketahui. Dengan demikian suatu peningkatan insidens atau perluasan wilayah suatu KLB dapat dicegah”.
Menurut Nur Nasry Noor (1997), surveilans epidemiologi adalah :
“Pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyabarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangannya”.
Jadi, surveilans epidemiologi.
• Merupakan kegiatan pengamatan terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta faktor determinannya. Penyakit dapat dilihat dari perubahan sifat penyakit atau perubahan jumlah orang yang menderita sakit. Sakit dapat berarti kondisi tanpa gejala tetapi telah terpapar oleh kuman atau agen lain, misalnya orang terpapar HIV, terpapar logam berat, radiasi dsb. Sementara masalah kesehatan adalah masalah yang berhubungan dengan program kesehatan lain, misalnya Kesehatan Ibu dan Anak, status gizi, dsb. Faktor determinan adalah kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah kesehatan.
• Merupakan kegiatannya yang dilakukan secara sistematis dan terus menerus. Sistematis melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi sesuai dengan kaidah-kaidah tertentu, sementara terus menerus menunjukkan bahwa kegiatan surveilans epidemiologi dilakukan setiap saat sehingga program atau unit yang mendapat dukungan surveilans epidemiologi mendapat informasi epidemiologi secara terus menerus juga.
2. KEGUNAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Pada awalnya surveilans epidemiologi banyak dimanfaatkan pada upaya pemberantasan penyakit menular, tetapi pada saat ini surveilans mutlak diperlukan pada setiap upaya kesehatan masyarakat, baik upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, maupun terhadap upaya kesehatan lainnya.
Untuk mengukur kinerja upaya pelayanan pengobatan juga membutuhkan dukungan surveilans epidemiologi.
Pada umumnya surveilans epidemiologi menghasilkan informasi epidemiologi yang akan dimanfaatkan dalam :
1. Merumuskan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi program pemberantasan penyakit serta program peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik pada upaya pemberantasan penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan dan program kesehatan lainnya.
2. Melaksanakan sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan keracunan serta bencana.
3. Merencanakan studi epidemiologi, penelitian dan pengembangan program Surveilans epidemiologi juga dimanfaatkan di rumah sakit, misalnya surveilans epidemiologi infeksi nosokomial, perencanaan di rumah sakit dsb.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kegiatan surveilans epidemiologi dapat diarahkan pada tujuan-tujuan yang lebih khusus, antara lain :
a. Untuk menentukan kelompok atau golongan populasi yang mempunyai resiko terbesar untuk terserang penyakit, baik berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain–lain
b. Untuk menentukan jenis dari agent (penyebab) penyakit dan karakteristiknya
c. Untuk menentukan reservoir dari infeksi
d. Untuk memastikan keadaan–keadaan yang menyebabkan bisa berlangsungnya transmisi penyakit.
e. Untuk mencatat kejadian penyakit secara keseluruhan
f. Memastikan sifat dasar dari wabah tersebut, sumber dan cara penularannya, distribusinya, dsb.

Thursday, June 6, 2013

Penerapan Sistem 3R dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga



Reduce (Mengurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu kita butuhkan)


  • Kurangi pemakaian kantong plastik. Biasanya sampah rumah tangga yang paling sering di jumpai adalah sampah dari kantong plastik yang dipakai sekali lalu dibuang. Padahal, plastik adalah sampah yang perlu ratusan tahun (200-300 tahun) untuk terurai kembali. Karena itu, pakailah tas kain yang awet dan bisa dipakai berulang-ulang.
  • Mengatur dan merencanakan pembelian kebutuhan rumah tangga secara rutin misalnya sekali sebulan atau sekali seminggu.
  • Mengutamakan membeli produk berwadah, sehingga bisa diisi ulang.
  • Memperbaiki barang-barang yang rusak (jika masih bisa diperbaiki).
  • Membeli produk atau barang yang tahan lama.
 
Reuse (Memakai dan memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang baru)
  • Sampah rumah tangga yang bisa digunakan untuk dimanfaatkan seperti: koran bekas, kardus bekas susu, kaleng susu, wadah sabun lulur, dsb. Barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin misalnya diolah menjadi tempat untuk menyimpan tusuk gigi atau cotton-but. 
  • Selain itu barang-barang bekas tersebut dapat dimanfaatkan oleh anak-anak, misalnya memanfaatkan buku tulis lama jika masih ada lembaran yang kosong bisa dipergunakan untuk corat coret, buku-buku cerita lama dikumpulkan untuk perpustakaan mini di rumah untuk mereka dan anak-anak sekitar rumah. 
  • Menggunakan kembali kantong plastik belanja, untuk belanja berikutnya.
 
Recycle (Mendaur ulang kembali barang lama menjadi barang baru)
  • Sampah organik bisa di manfaatkan sebagai pupuk.
  • Sampah anorganik bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang bisa digunakan kembali contohnya: mendaur ulang kertas yang tidak di gunakan menjadi kertas kembali, botol plastik bisa di sulap menjadi tempat alat tulis, plastik detergen, susu, bisa di jadikan tas cantik, dompet, dll.
  • Disetorkan ke bank sampah yang kemudian dikonversikan ke tabungan.