Wednesday, August 15, 2012

Mengenal Penyakit Filariasis, Cara penularan dan pencegahnnya

Penyakit filariasi atau penyakit kaki gajah pada akhir-akhir kemarin mendapat perhatian penting bagi masyarakat di Indonesia lantaran terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan di salah satu propinsi di Indonesia. Adakah kita sudah mengenal penyakit ini ? penyakit filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres.
Penyakit Filariasis ini bersifat menahun dan kronis dan bila tidak cepat mendapat pengobatan akan menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik bagi perempuan dan laki-laki.
WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global ( The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020 ). Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan massal dengan DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya. Indonesia akan melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai pada tahun 2002 di 5 kabupaten percontohan. ( Sumber )
Cara Penularan penyakit filariasis
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III ( L3 ). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil ( mikrofilaria ) sewaktu menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang reservoir ( pembawa ) yang mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit kaiki gajah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.
Gejala klinis Filariais Akut adalah
Demam berulang-ulang selama 3 ? 5 hari, Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat ; pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit ; radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis) ; filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah ; pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema). Gejal klinis yang kronis ; berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Pencegahan penyakit Filariasi :
Pencegahan dapat dilakukan dengan:
  • Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
  • Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
  • Membersihkan semak-semak disekitar rumah
  • Dapat juga menggunakan tanaman yang dapat mengusir nyamuk.
  • Untuk pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk disini.