Tuesday, March 27, 2012

Pengaruh kenaikan BBM pada ekonomi, pendidikan dan kesehatan



Oleh : Sang Gede Purnama

            Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM pada bulan April ini menyebabkan adanya pro dan kontra di masyarakat. Salah satu alasan pemerintah yang diungkapkan adalah naiknya harga minyak dunia sehingga subsidi BBM membebani anggaran APBN pemerintah. Kenaikan BBM adalah salah satu solusi yang akan dilaksanakan dan tentu saja membebani banyak masyarakat.
            Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki berbagai sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia juga cukup besar baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dibandingkan Negara lainnya potensi pasar Indonesia cukup besar sebut saja negara tetangga seperti Singapura, Malaysia mereka sudah semakin maju. Bahkan Negara seperti Belanda, Swiss, Jepang mereka Negara yang tidak memiliki sumber daya alam yang besar tetapi kemajuannya luar biasa. Mengapa Indonesia yang begitu banyak sumber daya alam dan manusianya belum mampu seperti mereka ?
            Bagaimana kita mengelola negara ini ? kalau kita hanya sebagai bangsa konsumtif maka kita akan dimanfaatkan sebagai pasar bagi banyak Negara, karena memang jumlah penduduk kita yang sedemikian besar tingkat kebutuhannya tinggi sungguh menarik bagi negara produsen produk. Oleh sebab itulah saatnya Indonesia berusaha mengurangi impor dan meningkatkan ekspor. Dengan demikian maka neraca keuangan negara akan menjadi sehat.
            Kebijakan menaikan BBM tentu saja akan meningkatkan pemasukan pemerintah dan dapat digunakan untuk melakukan perencanaan pembangunan negara. Namun permasalahan klasik negara ini adalah dalam pengaturan anggaran pemerintah. Kemanakah prioritas anggaran yang besar tersebut akan dialokasikan?. Kalau salah maka menaikan harga BBM justru hanya akan memberatkan masyarakat.
            Beberapa sektor vital yang terpengaruh adalah ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Dari sektor ekonomi masyarakat, akan berdampak pada menurunya daya beli masyarakat karena kenaikan harga BBM maka akan dibarengi dengan kenaikan tarif listrik, transportasi dan berbagai jenis produk. Golongan masyarakat yang paling terkena dampaknya adalah masyarakat miskin. Kebijakan pemerintah dalam memberikan bantuan langsung tunai sangat bermanfaat bagi golongan ini. Setidaknya dalam  jangka pendek ekonomi mereka dapat terbantu. Selanjutnya anggaran tersebut harus mampu dipergunakan dalam meningkatkan ekonomi mikro. Kegiatan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri perlu ditingkatkan dan dipenuhi sehingga mengurangi impor, kemudian jika bisa produk kita di ekspor ke negara lain. Janganlah kita menjadi ketergantungan dengan barang impor terus.
            Biaya pendidikan terutama pendidikan menengah atas dan pendidikan tinggi akan semakin meningkat. Jangkauan masyarakat ekonomi rendah akan sulit untuk melanjutkan pendidikan karena terbatasnya pendapatan dan harga yang semakin tidak terjangkau. Fasilitas sekolah yang terbatas dan bangunan yang rusak juga masih banyak. Belum lagi di beberapa daerah jumlah sekolah tidak sebanding dengan jumlah penduduknya. Kebijakan pemerintah dengan memberikan dana BOS adalah sudah tepat. Subsidi BBM dapat juga perlu diprioritaskan pada pembangunan sekolah, fasilitas sekolah dan beasiswa pendidikan tinggi bagi anak yang berprestasi. SDM berpendidikan adalah investasi bangsa Indonesia kedepannya.
            Pemerintah semestinya menyiapkan perencanaan jangka panjang dalam menyiapkan sumber daya manusia sehingga bisa di latih mencapai tujuan tertentu. Seperti contohnya kalau ingin membuat mobil maka kirimlah orang dalam jumlah tertentu untuk belajar ke Negara maju. Selanjutnya setelah selesai pendidikan mereka diberikan fasilitas untuk mengembangkan kemampuanya hingga mampu membuat pabrik sendiri. Dengan demikian maka tidak akan rugi mengirim orang belajar. Kenyataanya dari tahun 1970, program beasiswa seperti ini tidak jelas alurnya sehingga tenaga ahli yang sudah datang tidak diberdayakan dengan baik.
            Sektor kesehatan akan terkena dampaknya dimana biaya kesehatan yang meningkat menyebabkan jangkauan layanan kesehatan menjadi sulit. Ekonomi masyarakat yang rendah biasanya berhubungan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang tidak sehat. Meningkatnya kejadian gizi kurang dan gizi buruk akibat terbatasnya pendapatan. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah selain hanya memberikan jaminan kesehatan masyarakat juga memberikan pembinaan kesehatan pada masyarakat. Peranan puskesmas sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat harus dikembalikan peranan utamanya dala upaya pencegahan penyakit. Merevitalisasi program posyandu dalam membina kesehatan masyarakat dan mendeteksi secara dini tumbuh kembang anak.

Penulis adalah pengamat masalah kesehatan masyarakat.

Tuesday, March 13, 2012

PLASMODIUM VIVAX


 Hospes dan nama penyakit
      Manusia merupakan hospes perantara parasit ini, sedangkan hospes defenitifnya adalah nyamuk Anopheles betina. P.vivak menyebabkan malaria vivak dan disebut juga malaria tersiana.
Distribusi geografik
      Spesies ini terdapat di daerah subtropic, dapat juga ditemukan didaerah dingin (rusia); didaerah tropic Afrika, terutama Afrika Barat, spesies ini jarang ditemukan. Di Indonesia spesies tersebut tersebar diseluruh kepulauan dan pada umumnya di daerah endemic mempunyai frekuensi tertinggi diantara spesies yang lain.

Morfologi dan daur hidup
      Dengan tusukan nyamuk Anopheles betina sporozoit dimasukan melalui kulit ke peredaran darah perifer manusia. Setelah kira-kira setengah jam sporozoit masuk dalam sel hati dan tumbuh menjadi skizon hati dan sebagian menjadi hipnozoit. Skizon hati berukuran 45 mikron dan membentuk kira-kira 10.000 merozoit skizon hati ini masih dalam daur pra-eritrosit atau daur eksoeritrosit primer yang berkembangbiaknya secara aseksual dan disebut skizogoni hati.
      Hipnozoit tetap beristirahat dalam sel hati selama beberapa waktu (sampai kira-kira 3 bulan) sampai aktif kembali dan mulai dengan daur eksoeritrosit sekunder. Merozoit dari skizon hati masuk ke peredaran darah menghinggapi eritrosit dan mulai dengan daur eritrosit untuk pembiakan aseksual (skizogoni darah). Merozoit skizon eritrosit tumbuh menjadi tropozoit muda yang berbentuk cincin, besarnya kira-kira 1/3 eritrosit, dengan pulasan gimsa sitoplasmanya berwarna biru, inti merah, mempunyai vakuola yang besar. Eritrosit dihinggapi parasit P. Vivax mengalami perubahan yaitu menjadi besar, berwarna pucat dan tampak titik-titik halus berwarna merah, yang bentuk dan besarnya sama dan disebut titik Schffner. Kemudian tropozit muda menjadi trofozoit stadium lanjut (trofozoit tua) yang sangat aktif sehingga sitoplasmanya tampak berbentuk ameboid. Pigmen dari parasit ini menjadi makin nyata dan berwarna kuning tengguli. Skizon matang dari daur eritrosit mengandung 12-18 merozoit dan mengisi selurih eritrosit dengan pigmen berkumpul di bagian tengah atau di pinggir. Daur eritrosit pada P. vivax berlangsung 48 jam dan terjadi secara sinkron. Walaupun demikian dalam darah tepi dapat ditemukan semua stadium parasit dari daur eritrosit, sehingga gambaran dalam sediaan darah tidak uniform, kecuali pada hari-hari permulaan serangan pertama.
      Setelah daur eritrosit berlangsung beberapa kali, sebagian merozoit yang tumbuh menjadi tropozoit dapat membentuk sel kelamin yaitu makrogametosit dan mikrogametosit (gametogoni) yang bentuknya bulat atau lonjong, mengisi hampir seluruh eritrosit dan masih tampak titik Schuffner di sekitarnya. Makrogametosit (betina) mempunyai sitoplasma yang berwarna biru dan inti kecil, padat dan berwarna merah. Mikrogametosit (jantan) biasanya bulat, sitoplasma berwarna pucat, biru kelabu dengan inti yang besar, pucat dan difus. Inti biasanya terletak ditengah. Butir-butir pigmen baik pada mikrogametosit maupun makrogametosit jelas dan tersebar pada sitoplasma.
      Dala nyamuk terjadi daur seksual (sporogoni) yang berlangsung selama 16 hari pada suhu 200C dan 8-9 hari pada suhu 270C. Dibawah 150C perkembangbiakan secara seksual tidak mungkin berlangsung. Ookista muda dalam tubuh nyamuk mempunyai 30 – 40 butir pigmen berwarna kuning tengguli dalam bentuk granula halus tanpa susunan khas.



Patologi dan gejala klinis
                  Masa tunas intrinsic biasanya berlangsung 12-17 hari tetapi pada beberapa strain P. vivax dapat sampai 6-9 bulan atau mungkin lebih lama. Serangan pertama dimulai dengan sindrom prodromal; sakit kepala, sakit punggung, mual dan malaise umum. Pada relaps sindrom prodromal ini ringan atau tidak ada. Demam tidak teratur pada 2-4 hari pertama, tetapi kemudian menjadi intermitten dengan perbedaan yang nyata pada pagi dan sore hari, suhu meninggi dan kemudian turun menjadi normal. Kurva demam pada permulaan penyakit tidak teratur disebabkan karena adanya beberapa kelompok (brood) parasit yang masing-masing mempunyai saat sporulasi tersendiri, hingga demam tidak teratur tetapi kemudian kurva demam menjadi teratur dengan periodisitas 48 jam. Serangan demam terjadi pada siang atau sore hari dan mulai jelas dengan stadium menggigil, panas, berkeringat. Suhu badan dapat mencapai 40,60C  (1050F) atau lebih. Mual dan muntah serta herpes pada bibir dapat terjadi. Pusing, mengantuk atau gejala lain yang ditimbulkan oleh iritasi serebral dapat terjadi tetapi hanya berlangsung sementara. Anemia pada serangan pertama biasannya belum jelas atau tidak berat tetapi pada malaria menahun menjadi lebih jelas.
                  Malaria vivax yang berat pernah dilaporkan di Uni Soviet tetapi komplikasi ini berhubungan dengan adanya malnutrisi atau penyakit lain yang menyertainya. Malaria vivax penting bukan karena angka kematiannya tetapi karena kelemahan penderita yang disebabkan oleh relapsnya. Limpa pada serangan pertama mulai membesar, dengan konsistensi lembek dan mulai teraba pada minggu kedua. Pada malaria menahun menjadi sangat besar, keras dan kenyal. Trauma kecil (misalnya pada suatu kecelakaan) dapat menyebabkan rupture pada limpa yang membesar, tetapi hal ini jarang terjadi. Pada permulaan serangan pertama, jumlah parasit P. vivax kecil dalam peredaran darah tepi tetapi bila demam tersiana telah berlangsung, jumlahnya bertambah besar. Kira-kira satu minggu setelah serangan pertama, stadium gametosit tampak dalam darah. Suatu serangan tunggal yang tidak diberi pengobatan, dapat berlangsung beberapa minggu dengan serangan demam yang berulang-ulang. Pada kira-kira 60% kasus yang tidak diberi pengobatan atau yang pengobatanya tidak adekuat, relaps timbul sebagai rekrudesensi (recrudescence) atau short term relaps.
Diagnosis
      Diagnosis malaria vivax ditegakan dengan menemukan malaria vivax pada sediaan darah yang dipulas dengan giemsa.

Prognosis
      Prognosis malaria vivax biasanya baik tidak menyebabkan kematian. Bila tidak diberi pengobatan, serangan pertama dapat berlangsung 2 bulan atau lebih. Rata-rata infeksi malaria vivax tanpa pengobatan berlangsung 3 tahun, tetapi pada beberapa kasus dapat berlangsung lebih lama, oleh karena itu sifatnya relaps yaitu rekrudesensi dan rekurens. 

Sumber : Gandahusada, T. dkk, 1997, Parasitologi kedokteran,Jakarta, fak. Kedokteran UI,


Epidemiologi malaria




Hospes

            Parasit malaria termasuk dalam genus Plasmodium. Pada manusia terdapat 4 spesies yakni Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Pada kera ditemukan spesies parasit malaria yang hampir sama dengan manusia antara lain Plasmodium cynomolgi menyerupai plasmodium vivax, plasmodium knowlesi meyerupai Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae. Plasmodium rodhaini dari simpanse Afrika dan Plasmodium brasilianum pada kera di Amerika Selatan sama dengan malariae pada manusia. Manusia dapat diinfeksi oleh parasit malaria kera secara alami dan eksperimental, begitupun sebaliknya.

Siklus hidup
            Siklus hidup parasit malaria berawal ketika seekor nyamuk betina menggigit penderita malaria. Nyamuk mengisap darah yang mengandung parasit malaria, yang selanjutnya akan berpindah ke dalam kelenjar liur nyamuk.  Jika nyamuk ini kembali menggigit manusia, maka parasit akan ditularkan melalui air liurnya. Di dalam tubuh manusia, parasit masuk ke dalam hati
dan berkembangbiak disana. 
            Proses ini terdiri dari fase seksual eksogen (sporogoni) dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebrata. Fase aseksual mempunyai 2 siklus yaitu pertama daur eritrosit dalam darah (skizogoni eritrosit) dan kedua siklus dalam sel parenkim hati (skizogoni eksoeritrosit).
            Pematangan parasit berlangsung selama 2-4 minggu, setelah itu mereka akan meninggalkan hati dan menyusup ke dalam sel darah merah. Parasit berkembangbiak di dalam sel darah merah dan pada akhirnya menyebabkan sel yang terinfeksi ini pecah. Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale mungkin akan tetap berada di dalam sel-sel hati dan secara periodik akan melepaskan parasit yang matang ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan serangan dari gejala-gejala malaria. Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae akan keluar dari hati. Jika infeksi tidak diobati atau diobati tidak sampai tuntas, maka bentuk Plasmodium falciparum dewasa akan tetap berada di dalam darah selama berbulan-bulan dan Plasmodium malariae dewasa tetap berada di dalam darah selama bertahun-tahun, menyebabkan serangan gejala malaria yang berulang-ulang.